Rabu, 30 November 2011
Kamis, 13 Oktober 2011
Minggu, 28 Agustus 2011
Met Lebaran.....
Keloearga Besar POKSI ( PAGOEJOEBAN ONTHEL KOENO SIMO) SURABAYA Mengoetjapkan Se...lamat Hari Raia Iedoel Fitri 1432 Hidjriah 'Mohon Maaf Lahir dan Batin'
Kamis, 25 Agustus 2011
Malam Peringatan Kemerdekaan
Surabaya, 17 Agustus 2011, pukul 21.00.
Onthelis Se-surabaya dan Sidoarjo memeriahkan malam kemerdekaan dengan mengadakan kirab / konvoi kemerdekaan keliling kota Pahlawan. Layaknya tema yang diusung, seluruh onthelis memakai atribut pejuang dan budaya asli Indonesia. Mungkin inilah salah satu kelebihan dari onthelis sepeda kuno yaitu tetap melestarikan sejarah dan budaya bangsanya.
"Bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para Pahlawannya?"
Onthelis Se-surabaya dan Sidoarjo memeriahkan malam kemerdekaan dengan mengadakan kirab / konvoi kemerdekaan keliling kota Pahlawan. Layaknya tema yang diusung, seluruh onthelis memakai atribut pejuang dan budaya asli Indonesia. Mungkin inilah salah satu kelebihan dari onthelis sepeda kuno yaitu tetap melestarikan sejarah dan budaya bangsanya.
"Bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para Pahlawannya?"
Senin, 22 Agustus 2011
Jumat, 08 Juli 2011
Ayo dukung disediakannya BIKEWAY
Belajar busway ke Bogota tapi tidak belajar bikeway.
Absurd sebetulnya, tapi di seputar kita memang banyak hal yang absurd.
Absurd sebetulnya, tapi di seputar kita memang banyak hal yang absurd.
Kami sering merefer ke Bogota karena mendambakan pada pengelola kota seperti mereka —yang manusiawi dan banyak memberi pada warganya, terutama yang kurang mampu.
Di setiap komunitas kecil dibangun perpustakaan, bahkan ada tiga perpustakaan mewah multi-lantai dilengkapi komputer dan internet, di tengah pemukiman-pemukiman kaum tidak mampu. Tidak mampu beli buku tapi diupayakan bisa baca.
Seratus persen rumah penduduk sudah dialiri air bersih hampir 1 dasawarsa lalu. Padahal jabatan pemimpin hanya tiga tahun dan tidak boleh dua kali berturut-turut padahal jumlah populasiya tidak jauh beda dengan Jakarta.
Di setiap komunitas kecil dibangun perpustakaan, bahkan ada tiga perpustakaan mewah multi-lantai dilengkapi komputer dan internet, di tengah pemukiman-pemukiman kaum tidak mampu. Tidak mampu beli buku tapi diupayakan bisa baca.
Seratus persen rumah penduduk sudah dialiri air bersih hampir 1 dasawarsa lalu. Padahal jabatan pemimpin hanya tiga tahun dan tidak boleh dua kali berturut-turut padahal jumlah populasiya tidak jauh beda dengan Jakarta.
Jalur sepeda merupakan elemen penting yang diabaikan dalam konsep TransJakarta. Di Bogota jalur sepeda terintegrasi dalam sistem TransMilenio. Total panjang jaringannya sekitar 240 km, menghubungkan area pemukiman dengan halte-halte dan pusat-pusat kegiatan.
Berbagai kampanye dan dorongan untuk bersepeda dilakukan dengan gencar dan terarah. Setiap hari Minggu dan hari libur adalah hari bersepeda — mereka sebut ciclovia— setahun sekali seluruh jalan tertutup bagi kendaraan bermotor. Walikota dan para pejabat pada hari-hari tertentu bersepeda ke kantor. Peraturan dan hukumnya juga disosialisasikan.
Interkoneksi antar busway dan bikeway memperlihatkan bahwa mobilitas kalangan kurang mampu yang menjadi prioritas, dirancang agar siapa pun bisa kemana saja dengan mudah dan murah. Dari rumah bersepeda, titipkan di terminal atau taruh di hidung bus, lanjutkan perjalanan dengan busway. Jika mampu, beli saja sepeda kedua, simpan di sekitar kantor
untuk memudahkan akses dari kantor ke terminal.
Mobilitas menggunakan kombinasi bus dan sepeda semakin banyak diterapkan di berbagai kota. Di Amerika dan Italia programnya disebut Bike ‘N Ride; di Austalia ada BikeBus, Jerman menyebutnya Bus & Bike. Umumnya baru beberapa bus saja dari tiap armada yang dilengkapi rak sepeda, dioperasikan pada jam-jam tertentu saja.
Di luar sana orang sedang berupaya keras agar anak cucu tida diwarisi kerusakan alam, bahkan ada jalan-jalan tol dihancurkan, diganti dengan taman (Big Dig - Boston, USA). Sementara di sini malah akan dibangun jalan tol-dalam-kota. Enam ruas, lagi.
Di era keterbukaan informasi ini ternyata kita masih berada di dalam tempurung.
Di era keterbukaan informasi ini ternyata kita masih berada di dalam tempurung.
Kapan hal ini bs direalisasikan di Indonesia?
Senin, 27 Juni 2011
Ngonthel Malam Hari
Onthelis Poksi tetap menunjukkan eksistensinya, dengan schedulle ngonthel bareng sebanyak 2 kali dalam seminggu yakni hari minggu pagi di Taman Bungkul dan Selasa malam didepan Istana Negara Grahadi. Rata-rata 20 onthelis turut gowes malam hari sambil membahas banyak hal seputar internal, event-event luar kota maupun memecahkan masalah-masalah anggota. Hal ini terus dilakukan untuk tetap menjaga soliditas maupun pembenahan-pembenahan kedalam maupun keluar.
Sesepuh POKSI-pun tak canggung bergabung dan lesehan bersama sesama onthelis.
Langganan:
Postingan (Atom)